Archive for 05/03/13
WIDE AREA NETWORK (WAN)
Jaringan WAN
Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan local yang secara fisik tidak berdekatan satu sama lain, yang secara fisik bisa dipisahkan dengan kota, propinsi, atau bahkan melintasi batas geography – lintas negara dan benua. Ada beberapa Teknologi Jaringan WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan LAN, ada perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada jarak yang memisahkan jaringan-2 yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media transmisi yang berbeda, maupun hardware dan protocol yang berbeda pula dengan LAN. Data transfer rate dalam komunikasi WAN umumnya jauh lebih rendah dibanding LAN.
Komunikasi Jaringan WAN
Teknologi Jaringan WAN bergantung pada fihak ketiga dalam hal ini perusahaan penyedia layanan Telecommunication yang menyediakan layanan hubungan jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan LAN dimana koneksi antar device (komputer) ditransmisikan dari satu piranti digital / komputer kepada piranti digital lainnya melalui koneksi fisik secara langsung, teknologi jaringan WAN menggunakan kombinasi sinyal analog dan sinyal digital dalam melakukan transmisi data.
Pada diagram jaringan WAN berikut ini menjelaskan masing-2 komponen dan fungsi dalam konsep teknologi Jaringan WAN.
1. DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
2. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan.
3. Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
4. DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.
5. WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.
6. PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud.
Paket messages menjelajah dari titik ke titik yang berbeda tergantung pada koneksi fisik dan protocol yang digunakan. Disini tidak lagi dibahas mengenai teknologi jaringan WAN dalam koneksi WAN yang sudah dibahas sebelumnya, yang secara pokok ada tiga macam berikut ini:
1. Koneksi Dedicated
2. Jaringan Circuit-switched
3. Jaringan Packet-switched
Jenis Jaringan WAN dedicated dan switched mempunyai suatu koneksi yang selalu tersedia kepada jaringan, akan tetapi untuk jenis circuit switched perlu melakukan suatu pembentukan koneksi via semacam mekanisme dial-up antar kedua piranti yang mau berkomunikasi. Dalam suatu konfigurasi dial-on-demand routing (DDR) – router secara automatis membuka koneksi jika ada data yang akan ditrasnmisikan (tentunya sesuai dengan access-list rule), dan akan menutup sendiri jika line dalam keadaan idle selama durasi tertentu yang disetel dalam konfigurasinya.
Layanan Jaringan WAN
Ada banyak penerapan teknologi jaringan WAN pada layanan WAN oleh ISP atau jasa layanan koneksi WAN yaitu sebagai berikut:
1) PSTN
PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua dan diapakai secara luas diseluruh dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased line (always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital (komputer) diubah menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.
2) Leased lines
Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi langsung yang bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.
3) X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada layer Data Link dan Physical layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital. Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan dipelihara dalam Public Data Network (PDN)
Ø Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membentuk koneksi WAN.
Ø X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
Ø X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
Ø Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line analog yang rendah.
4) Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan frame relay dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
5) ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standards pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi analog maupun digital.
6) ATM
7) Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
Ø Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang bervariable
Ø Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
Ø Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
Ø Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
Ø Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
Tidak ada perbedaan yang jelas antara layanan WAN seperti frame relay dan ISDN. Misalkan saja anda bisa menggunakan protocol frame relay melalui line ISDN. Begitu piranti terhubung dengan WAN cloud, protocol internal dapat mengkonvert data traffic kedalam format seperlunya kemudian mengkonvert data itu kembali disisi ujung lainnya.
Hardware WAN
Hardware WAN biasanya tergantung pada layanan WAN yang ingin anda koneksikan. Setiap protocol WAN mempunyai spesifikasi dan kebutuhan yang berbeda untuk hardware dan media transmisinya. Akan tetapi anda mempunyai pilihan dalam hardware yang anda gunakan, dan hardware WAN selalu compatible dengan layanan WAN.
Penyedia layanan WAN biasanya memberikan pilihan kepada anda hardware apa yang akan dipakai untuk jaringan WAN dan local loop sampai titik demarc. Local loop biasanya kabel tembaga, kabel yang sama dengan digunakan untuk layanan telpon.
Kabel tembaga diklasifikasikan berdasarkan bandwidth, pada gilirannya menentukan berapa besar data yang bisa dikirim, dan apakah sinyal analog atau digital.
Berikut dijelaskan dua metoda dalam mengklasifikasikan bandwidth melalui kabel tembaga.
POTS (plaint old telephone services)
Layanan POTS mempunyai karakteristik berikut:
Ø Kabel-kabel yang ada hanya menggunakan satu pasangan twisted
Ø Sinyal analog digunakan melalui local loops
Ø Sebuah modem diperlukan untuk digunakan mengkonversi sinyal digital kedalam sinyal analog.
Ø Batas efektif line sebatas 56 Kbps
T-Carriers
Teknologi jaringan WAN menggunakan teknologi T-Carriers mempunyai karakteristik berikut ini:
Ø Menggunakan dua pasang twisted kabel tembaga
Ø Menggunakan sinyal digital
Ø Beberapa channel 64 Kbps beroperasi pada kabel yang sama.
T-cariers line diklasifikasikan oleh beberapa channel pendukung yaitu:
Ø T1 (24 channels)
Ø E1 (31 channel)
Catatan bahwa channel 64 Kbps terkadang disebut sebagai DS-0. Line yang menggunakan 24 channel (T-1) juga biasa direferensikan kepada line DS-1. Line T-Carriers dapat dibagi menurut jenis data (yaitu: data, digitized voice, digitized video).
Disamping media transmisi, anda memerlukan hardware untuk menghubungkan ke WAN dan juga format signal yang tepat untuk jenis koneksi yang anda gunakan. Kita tahu bahwa modem mengkonversikan sinyal analog ke digital dan sebaliknya. Kita menggunakan satu atau kedua hardware berikut ini dalam semua jaringan digital:
Multiplexer
Sebuah multiplexer adalah hardware yang menggabungkan signal dari dua atau lebih piranti kedalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan sinyal-2 gabungan ini.
Ø Sebuah multiplexer Statistical menggunakan channel2 virtual berbeda pada medium fisik yang sama untuk mengirim beberapa sinyal2 yang berbeda sekaligus, yaitu sinyal2 menjelajah bersamaan melalui medium yang sama
Ø Multiplexer time-division mengirim data paket dari sinyal2 yang berbeda pada interval waktu yang berbeda ketimbang harus mengirim paket dengan membagi medium fisik kedalam chanel2, data dikirim pada slot waktu yang berbeda.
CSU/DSU
Sebuah Channel service unit / Data service unit (CSU/DSU) menghubungkan sebuah jaringan dengan line kecepatan tinggi seperti T1. Piranti ini melakukan format aliran data digital kedalam format frame yang tepat dan juga line code untuk line digital. Ia juga memberikan fungsi timing. Beberapa CSU/DSU juga berfungsi sebagai multiplexer juga atau dibangun integral kedalam router.
Ø CSU menerima dan mengirim sinyal kepada line WAN, melakukan echo feedback sinyal selama test telpon dan meredam interferensi electrical
Ø DSU mirip sebuah modem antara DTE dan CSU. Ia mengkonversikan frames dari format yang digunakan didalam LAN kedalam format yang digunakan pada line T1, dan juga sebaliknya. Ia juga memanage line, error timing, dan regenerasi sinyal.
Kita juga bisa menggunakan berbagai macam interface protocol untuk konektivitas WAN, seperti synchronous serial protocols atau asynchronous protocols.
Synchronous serial protocol menggunakan clock sinyal stabil antara DCE dan DTE kepada waktu transmisi data. Komunikasi synchronous mengirim data frame yang besar sejalan dengan waktu clock dan baud-rate. Ia menggunakan bandwidth secara effisien.
Protocol signal synchronous meliputi:
ü V.35
ü RS-232 (EIA/TIA)
ü X.21
ü RS-449
ü RS-530
Setiap jenis piranti serial menggunakan konekstor khusus meliputi:
ü DB60
ü DB25
ü DB15
ü DB9
Catatan bahwa nomor yang mengikuti tersebut menunjukkan jumlah pin, DB25 menunjukkan jumlah pin 25 dsb.
Protocol asynchronous
Protocol asynchronous menambahkan start-bit dan stop-bit pada setiap paket yang dikirim ketimbang memaksa kedua piranti pengirim dan penerima untuk menggunakan clock yang sama. Sinyal protocol asynchronous adalah paling banyak dipakai antara dua modem. Akan tetapi dia juga menambahkan overhead karena penambahan extra bit yang pada gilirannya memperlambat baud rate. Protocol sinyal asynchronous meliputi:
• V.90
• V.42
• V.35
• V.34
• V.32, V.32bits, V.32turbo
• V.22
Sinyal asynchronous menggunakan line telpon standard dan jacks. Koneksi meliputi:
• RJ-11 (2 kabel)
• RJ-45 (4 kabel)
• RJ-48
Interface bisa dirujuk kepada port fisik pada router yang menghubungkan LAN dan WAN.
Methoda encapsulation jaringan WAN
Protocol layer fisik WAN menspesifikasikan metoda hardware dan bit sinyal. Protocol layer Data link mengendalikan beberapa atau semua fungsi2 berikut:
• Error checking dan koreksi
• Pembentukan link
• Komposisi frame-field
• Point-to-point flow control
Protocol2 layer Data link juga menjelaskan metoda encapsulation atau format frame. Metoda encapsulation WAN umumnya adalah HDLC (high level data link control). Tergantung pada layanan WAN dan metoda koneksi, beberapa metoda encapsulation meliputi:
• Cisco HDLC untuk synchronous, koneksi point-to-point dengan router Cisco
• LAPB untuk jaringan2 X.25
• LAPD dalam kombinasi dengan protocol lain untuk channel B dalam jaringan ISDN
• PPP untuk akses LAN dial-up, jaringan WAN circuit-switched dan jaringan ISDN
• Cisco/IETF untuk jaringan frame relay
Diagram diatas menjelaskan metoda encapsulation berbagai teknologi jaringan WAN.
Proposal Usaha
Nama usaha : FUNNY CUBY RABBIT
Nama penyusun rencana usaha : Bagiarta I Komang
Alamat usaha : Br.waringin,Ds.pempatan, Rendang, Karangasem,bali
Alamat rumah :Br.waringin,Ds.pempatan, Rendang, Karangasem,bali
Latar belakang.
Kelinci adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang banyak diminati khususnya di kalangan remaja putri, kelinci banyak diminati karena keindahan bulunya yang menarik beraneka ragam warna dan karena tingkah kelinci yang lucu dan jinak, tak hanya untuk binatang peliharaan kelinci juga dapat dijadikan sebagai menu santapan kuliner yang enak dan sehat dengan menjadikan kelinci sebagai sate atau sop kelinci., kelinci adalah hewan bertelinga panjang yang memakan sayur-sayuran, dalam perawatan kelinci cukup mudah dan tidak memerlukan biaya yang mahal karena di daerah persawahan atau perkebunan pakan kelinci bisa tumbuh liar. Dan didapatkan dengan mudah.
Modal Awal Inventasi : Rp 250.000 Modal kerja : Rp - Total : Rp 250.000 |
peluang usaha
a. Kekuatan pendukung usaha (strength)
kekuatan dalam pendukung berjalannya usaha Funny Cuby Rabbit adalah, banyaknya peminat kelinci yang bermunculan, karena kelinci yang lucu dan perawatannya juga cukup mudah, para peminat kelinci yang banyak di daerah waringin (wilayah tempat tinggal saya) sebagian besar adalah para remaja putri yang tertarik karena keindahan bulu dari kelinci. Tak hanya itu kelinci juga banyak diminati untuk dijadikan sebagai menu kuliner sehingga kelinci semakin laris, di daerah tempat saya tinggal belum begitu banyak orang yang mau beternak kelinci pedaging maupun kelinci hias(peliharaan). Sedangkan permintaan untuk memenuhi pesanan kelinci terus bermunculan.
b. Kelemahan yang membatasi/ menghambat usaha (weaknes)
Kelemahan yang dapat menghambat berkembangnya usaha ini adalah beberapa hal sebagai berikut.:
1. Adanya wabah penyakit menular yang meng-infeksi kelinci peliharaan yang dapat menyebabkan kelinci mati.
2. Adanya pemangsa liar yang mengganggu kelinci, seperti anjing, kelabang,tikus dan ular.
3. Masih kurangnya kandang indukan yang menyebabkan dalam satu kandang kelinci masih bercampur lebih dari 2 ekor/kandang sehingga menghambat reproduksi kelinci karena terlalu banyak kelinci dalam satu kandang, dan mengganggu kelinci betina yang akan melahirkan.
c. Peluang usaha (opportunity)
Peluang usahaya yang banyak dilihat dalam usaha Funny Cuby Raabbit adalah di penjualan anakan kelinci hias dan penjualan kelinci pedaging untuk memenuhi pesanan kelinci sebagai menu kuliner yang banyak diminati, dalam menjalankan usaha ini juga cukup murah untuk perawatannya, karena pakan yang diberikan untuk kelinci tidak harus dibeli, pakan kelinci didapatkan dari kebun sayuran atau kelinci diberikan rumput yang tumbuh liar di daerah kebun.
d. Mengancam usaha
Hal yang dapat mengancam usaha ini adalah mewabahnya firus penyakit yang dapat menyebabkan kelinci mati atau sakit dan munculnya hewan predator yang memangsa kelinci.
Deskripsi ide usaha
Ide untuk menjalankan usaha Funny Cuby Rabit adalah dari dilihatnya banyak peluang usaha yang ada, selain untuk usaha,ini juga merupakan sebuah penyaluran hobi yang saya geluti, di daerah waringin (daerah tempat saya tinggal) banyak sekali remaja yang ingin memelihara kelinci tetapi mereka masih bingung dimana mereka harus membeli kelinci untuk mereka pelihara, tak hanya itu di waringin juga ada pengepul kelinci yang setiap hari berkelililng membeli kelinci, sedangkan di daerah waringin tidak banyak orang yang memelihara kelinci, dan untuk memenuhi pesanan kelinci tersebut tentu memerlukan banyak kelinci indukan yang siap ber-reproduksi, sedangkan fase reproduksi kelinci yang paling cepat adalah 45 hari dengan jumlah anak 1-12 ekor per induk.
Bentuk badan usaha
Badan usaha yang saya jalankan adalah badan usaha pribadi, namun dalam usaha ini yang dilibatkan adalah anggota keluarga yang sesekali ikut serta dalam merawat kelinci peliharaan yang ada. Seperti pemberian makan saat kelinci saya tinggalkan bersekolah dan pemberian minum kepada kelinci.
Rencana Marketing Produk
produk | 1 | 2 | 3 | 4 |
Nama barang | Kelinci pedaging | Kelinci hias (Anggora) | Kelinci hias (lion) | Kelinci hias (rex) |
Spesifikasi, (berat,usia,warna) | Variant | Variant | variant | variant |
Rencana Marketing Harga
Rencana marketing harga dalam usaha Funny Cuby Rabit adalah sebagai berikut
Harga kelinci pedaging usia 2-3 bulan Rp 20.000- Rp45.000/ekor
Kelinci potong siap potong Rp 70.000- Rp 120.000/ekor
Harga kelinci hias (Anggora) usia 2-3 bulan Rp 25.000 – 45.000/ ekor
Kelinci hias (Anggora) indukan Rp100.000-Rp 160.000/ekor
Harga kelinci hias (lion) usia 2-3 bulan Rp 35.000-Rp 60.000/ekor
Kelinci hias (lion) indukan Rp 120.000-Rp 175.000/ ekor
Harga kelinci hias (Rex) usia 2-3 bulan Rp 45.000- Rp 60.000/ekor
Kelinci hias (Rex) indukan Rp 90.000- 160.000/ekor
Alasan penentuan harga diatas adalah harga tersebut sudah dibandingkan dengan harga yang beredar di pengepul kelinci di pasaran, harga diatas dapat berubah sewaktu-waktu. Potongan harga/ diskon akan diberikan kepada pembeli yang membeli dalam jumlah banyak />10 ekor,
Rencana Marketing Untuk Lokasi Usaha
Lokasi tempat usaha adalah di rumah saya di Br.waringin, Ds.pempatan, Kec.Rendang, Karangasem.
Alasan penentuan lokasi
Lokasi ini dipilih karena di daerah lokasi pakan kelinci bisa dengan mudah didapatkan, dan sudah diketahui oleh beberapa orang pengepul kelinci, lokasi juga strategis karena berada di daerah yang cukup ramai orang lalu-lalang setiap harinya.dan untuk perawatan kelinci bisa dibantu oleh keluarga yang berada dirumah ketika kelinci saya tinggalkan.
Mencapai pelanggan dengan cara menjual kepada
Sasaran atau target pasar yang ingin dituju dalam usaha ini adalah para pecinta kelinci yang mau memelihara kelinci,para pengepul kelinci pedaging/ kelinci hias, penjual masakan kuliner kelinci.
Organisasi dan Staf.
Pemilik usaha I Komang Bagiarta |
Pembantu Pelaksana Usaha 1 Ni Made Witin |
Pembantu pelaksana usaha 2 Ni Ketut Bagiani |
Sistem upah/ gaji kerja
Sistem upah yang dipakai dalam usaha ini adalah : karena dalam usaha ini yang ikut serta adalah keluarga sistem yang dipakai adalah sistem persentase keuntungan dengan persentase 75% keuntungan diserahkan ke pemilik untuk dikelola dan 25% untuk pembantu pelaksana yang ikut serta merawat dan membesarkan kelinci
Rencana Modal dan Pembiayaan Usaha
Rencana modal yang ingin ditujukan adalah untuk pembuatan kandang indukan Rp 500.000 dengan ukuran kandang p.l.t = 250cm.80cm.80cm. dan penambahan bibit untuk indukan sebesar Rp 500.000 untuk dua ekor bibit pejantan dan delapan ekor betina.
Modal Inventasi
Modal investasi dalam usaha ini meliputi: kandang dan bibit kelinci indukan.
Disusun Oleh (I Komang Bagiarta) kelas/No.absen: XI/TKJ/5 |